Postingan

Gambar
Bulir-bulir waktu ........................... Lantun mutiara kata Senandung Widuri lugu Bulir-bulir waktu Merakit titian hari-hari      Semerbak harum kembang pagi      Putik dan kelopak mempesona      Bulir-bulir waktu menanjak       Selaksa asa di gengaman mu Melangit lah Widuri Kau gapai rembulan Kau petik bintang-bintang       Dekap lah rasa mu       Hirup lah yang dalam       Bahagialah di hari lahir mu.. Bulir-bulir waktu terus bercerita. Tentang Murai yang menawan langit Tentang Wawar yang memecah wadas Bahagialah bersama mutiara kasih mu .....Selamat Ulang Taon...  ......Flower....

RIP🌹Dr Nimus Buyanaya🌹

Gambar
Lorong tandus Kota Karang Ilalang setapak Penfui Wadas-tajam jalur Undana Titik-titik peluh membekas Tidak banyak yang tau Tidak semua mengakui Darah di nadi mu Darah pahlawan kaum Jelata Segudang duka kau peluk Sejuta luka kau teguk Tuhan tau bahu mu kuat Untuk memikul kuk Nya.. Selaksa Ilmu di kepala mu Tumpuk kearifan di dada mu Santun, sahaja, idealis Air mata kasih mu yang mudah jatuh Putera Buyanaya.... Pangeran yang bersahaja Tak punya mimpi akan kemasyuran Jiwanya anti puja-puji Permata Uyelewun telah Pergi Kilau Keris keIlmuan terhunus Dan duka kami membahana Leluhur menyambut mu Damai.. Sebentar saja kebersamaan kita, Om Dosen.  Berkisah tentang kita. Darah yang mengalir di nadimu dan nadi ku. Engkau berpribadi tangguh. Petarung sekaligus Idealis. Sempat saja engkau tuangkan sedikit ilmu kecerdasan. Ku petik dari celoteh mu yang bersahaja.  Benar kata para bijak, "Seseorang akan sangat dihargai ketika dia telah tiada".  Lahir dari leluhur pej

#Idilfitri mu, Idilfitri kita# "Biarlah aku ikut merayakanNya"...bersamamu Saudara ku

Gambar
Saujana hutan bakau menari Panorama bukit di bibir lautan Pagi yang Fitri Bukit Senyum Menoreh ulang tinta rasa dan asa Semarak jalan kerontang Semilir angin pantai Wei Koro' Dada lorong mendengus haru Sujud tafakur anak-anak tanah Kemarin yang pergi Ketika Ino berdandan Wela Tatkala Amo melilit Nowin Kau, Aku , dan Kita.... Megah Kalikur Wa' Laleng Tapak asa leluhur Rodo Tolang Nafas juang ksatria Imang Gilo Bukit Wa' Layar terSenyum Kita anak-anak tanah ini Bulir peluh membelah wadas Memahat bukit batu dan karang Kemarin..hari ini, esok dan selamanya Ku peluk engkau hai Saudara Dekap sukma ku handai taulan ku Antara sangsi dan bimbang akan Surga Darah di nadi mu darah di nadiku.."satu" Bersama menggapai bintang Bersatu meraih rembulan Kuat memeluk adab Leluhur Ukir arca prasasti "satu Uyelewun" Hari yang Fitri Seiring desiran ombak Sagu Wowo Berlinang air mata se-Darah  Maaf...Lahir dan Bathin. Biarlah Kasih bergulung seperti Om

####Mawar di celah wadas#####

Gambar
MAWAR DI CELAH WADAS Lentik kelopak bidadari Bias fajar menerpa manja Kembang senja semerbak Lembayung merona jingga Kau telusur lorong asa Kau taklukan tebing cita Menoreh tapak bebatuan Bak mawar di celah wadas Manik mutiara Kasih  Bulir intan rias aura mu Mutiara kristal Meski tercampak tetap berharga Jemari dan akar mencakar karang bebatuan Retak-  wadas di ujung mimpi Kau mawar di celah wadas Sukma selembut salju Kasih sebening embun Aura pesona teratai Mekar tersadai di telaga rimba Mawar di celah wadas Pesona damai semilir tanjung Harum di hembus bayu Molek pesona teratai rimba .......Sahabat mimpi....April 2023...       

Engkau genit, ahhh. Mahligai para Pencundang buta cintaaa...! #Bunian ujung tanjung#

Gambar
Bunian ujung Tanjung Kemarin yang sepi Bidara tua bersaksi Perahu lapuk para nelayan  Tambatan perahu dan tapak nuka bisu Kemarin yang asri Molek perawan tanjung Bunian yang menawan Ratu laut bertahta Emas Taman bidadari kayangan Tasik sang Brahma Istana bunian kesepian Rebutan lanun dan saudagar Perawan di tepian tanjung Puteri ratu laut selatan Aib mu terkoyak paksa Aurat mu di cakar penggarong Sekali mantel tersibak Pasir emas mu merasuk netra Terkesima sang hidung belang Gejolak dada yang tersumbat Nasib mu dirajam dendam Cinta mu diracun amis cemburu Pesona mu terancam feodalime Tubuh eskotik mu dinodai suriatmu sendiri Katup matamu dan bersemadilah Karena lanun bermuka mutsafir Karena kembang perawan ternoda Gejolak bathin api dalam sekam Bunian ujung Tanjung Suriat mu saling menyangkal Antara nafsu dan keserakahan Mencabik kesucian martabat mu Dan nyanyian nyamuk rawa Ular beludak membelah tasikmu Wujud murka darah leluhur Muslihat bunian tanj

PEMULIHAN MARTABAT EKOLOGI.. "Pemerintah jadi agen dan masyarakat pelakunya.?" Sebuah catatan reflektif fundamental..!!!!

Gambar
Foto: Puncak Perayaan Paskah, Gereja St Maria Imakulata, Tua' Mado.  Fajar seakan enggan tersenyum. Pagi mendung, Minggu 9/4/2023, hendak berkisah. Ribuan umat Katholik, berasakan di jalan menuju pusat perayaan PASKAH tahun ini. Seiring mendung, semilir angin menghempas wajah dan tenda di pagi yang pasrah ini.   Ramalan cuaca dari BMKG mengkhawatirkan. "Kemungkinan" akan ada kondisi alam di beberapa hari ke depan, setara fenomena alam Seroja di beberapa tahun lalu. Meski demikian, lautan manusia di puncak perayaan besar Katholik ini, seakan tak bisa di bendung.  Pemulihan martabat Ekologi. Gereja Katholik Keuskupan Larantuka, mengusung tema Aksi Puasa tahun 2023 dengan mengkonsolidasikan kembali, kesadaran manusia akan kelestarian Ekologi.  Umat Allah digugah untuk menyadari betapa kehancuran alam hari ini, adalah tanggungjawab manusia hari ini juga.  Relasi hidup antar manusia dan alam adalah relasi antar subjek.  Manusia sewajarnya memandang alam bukan sebag

"Mengapa Logam Mulia dalam Perut Bumi Uyelewun, haram untuk ditambang..?". Berikut, sebuah catatan reflektif..!!!

Gambar
MENGERUK EMAS ATAU LOGAM MULIA DITANAH KEDANG, "SAMA HALNYA MEMPERKOSA MARTABAT SEORANG IBU”         (Catatan Pinggir Aktivis Kampung)                    Oleh: Emanuel Ubuq Sejarah panjang pergerakan masyarakat adat Kedang di tahun 2007 hingga 2011, berangsur pupus dari ingatan.  Cerita tentang gerakan perlawanan masyarakat adat atas rencana Industri Tambang Lembata,  telah menjadi isu basi. Generasi milenial menyebutnya cerita jadul (jaman dulu). Namun penulis coba mengungkit kembali cerita ini, meskipun tidak sempurna. Penulis terpanggil untuk menceritakan seputar pergerakan kala itu. Semoga dapat membuat cerah cara pandang semua orang yang masih meyakini tentang adat-istiadat atau Kepercayaan Edang Wela dalam hubungan manusia dengan alam dan Kemuliaan Emas dalam perut bumi Edang.  Penulis sekaligus pelaku pergerakan, mencoba menyimpulkan sekian banyak catatan perjalanan perjuangan selama masa pergerakan menolak rencana investasi tambang di Lembata.  Itu adalah prose