Postingan

Menampilkan postingan dari Januari 30, 2022

#obrolan tepi Wadas# Edang Wela, sebuah Agama Bumi...??????

Gambar
Kedang (edang), adalah nama komunitas adat yang mendiami antero kaki gunung Uyelewun, di wilayah timur Pulau Lembata. Komunitas adat ini, dapat dibilang komunitas adat paling kecil  di Indonesia, namun merupakan komunitas yang cukup besar di Pulau Lembata. Dengan populasi, nyaris mendekati seratus ribu jiwa, komunitas ini masuk dalam ranking jumlah pemilih terbesar di Kabupaten Lembata. Tidak heran, kalau kemudian para figur-figur politik sangat memperhitungkannya. Nama Uyelewun sendiri, diyakini berasal dari nama leluhurnya Uyo Lewun, yang menurunkan komunitas ini. Tidak mudah, menghitung, kapan era kehidupan seorang Uyo Lewun. Namun generasi asli Kedang hari ini, yang kuat dengan budaya tutur, dapat menghitung silsilah turunannya di masing-masing kampung dan marga hingga sampai ke leluhurnya Uyo lewun. Bisa saja, dari panjangnya silsilah, dapat dihitung, kapan atau sekitar zaman apa, leluhur Uyo Lewun ini hidup.  Ada pun beragam versi tentang panjangnya silsil

IDEN TEBAN TODE WE'..MAWA' MAN PAN POLUNG.......!(sebuah Cerpen bahasa Kedang)

Gambar
Aur wutu' Leu Aya',   uli' no' atan rai oha' tada ya.   Atan rai pana'eng naya ne  Bean Leu pitu, rai pana'eng uli' no' sara  " Awan".   Lering tutu wata, sape hiba Rumang pa' ayang, te sape be uli' ude' naya ne Bu' Laleng.  Nulon, lala nau tokong, lering sape Awan, aur wutu' leu aya' , pan eyeng sape loyo panan nape adan.  Di' me loyo Waya' nore Remang, suo lering bale oyo lumar ya.   Sue' de ata' no', ebe nape tibo', are' nape baran ya.   Remang me,  ebe nape tibo', asal ne'e doa oli ne ili apan ne.  Waya' me, are' nape baran, asal ne'e leu Peu Oha', Desa Mampir ne.  Ele ura' ka aten hara',  one' sita laleng sayang eha', Remang eteng wul lering lala, hara ne are' nape baran, Waya', no'o, dei be Wul lala Weirian, tun we'en sue no'.   Dei loyo Khamis me, wul lala Wei rian bahe,   Remang nore Waya' , tame' we