Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 16, 2022

Perdebatan tentang Syair dan maknanya, membuka minda dan naluri analisisku. (😴menulis apa yang tidak tertulis😴)

Gambar
Yang pas mana ya..? Uyelewun Kayaq tene/Uyelewun kaya' te'e ne..? "Ah..semua kita satu dan sama" Gunung Uyelewun terletak di bagian timur pulau Lembata.  Menurut tutur-temutur warisan turun temurun, nama gunung ini, disematkan untuk mengabadikan nama leluhur Uyo Lewun, yang diyakini menurunkan etnis asli Kedang(Edang), yang mendiami tanah adat Uyelewun(Kec. Omesuri dan Buyasuri). Sebagaimana masyarakat adat lainnya, etnis Kedang memiliki beragam kearifan budaya dan tatanan adat komunitasnya. Adapun kearifan-kearifan itu, sangat banyak ditemukan dalam tutur-tutur lama yang tetap dituturkan dari generasi terdahulu hingga sekarang.  Hakekatnya budaya Kedang menganut pola budaya tutur/lisan(tidak tertulis).  Demi mempertahankan eksistensi pemaknaan dan arti dari istilah, peribahasa asli, dan sebutan-sebutan khas lainnya, perlu digali lebih pada beberapa perbendaharaan kata dan istilah yang sifatnya umum. Hal ini menjadi penting, karena ada banyak istilah atau

Ritual Kerahmatan dan Pembebasan( Ong Bahe atau Ong Keu Wile do') Keyakinan Lama Edang Wela...

Gambar
Keyakinan Lama Kedang atau lazim disebut Edang Wela, adalah sebuah Keyakinan Lama yang masih ada dalam praktek hidup kebanyakan etnis Kedang(Edang) hingga hari ini.   Sebagaimana keyakinan Lama lainnya, Keyakinan Edang Wela menganut kepercayaan akan kekuatan alam yang maha besar, yakni matahari dan bulan( Wula loyo) dan kemurahan hidup yang di atas bumi yakni Ero awu'.  Dalam sebutan lazim, sebagaimana ditemukan dalam ritus dan ritualnya, disebut sebagai Wula loyo ero awu', Uhe ara niku niwang. Dalam praktek kehidupan berkomunitas, Keyakinan Lama ini, mengajarkan segala tata etika, aturan hidup, kekeramatan pada alam sekitar dan ritual-ritual kepercayaannya.  Adapun ritual yang paling besar dan agung dari semua ritualnya, disebut Ong bahe.  Ritual ini dapat dilakukan oleh setiap rumpun keturunan yang memiliki pusat ritual atau Leu Tuan. Ritual ini dilakukan karena beberapa maksud atau sebab. Antara lain; Perdamaian atau penghapusan hutang darah, antara saidara atau