Puisi Yang Kerontang
Kerikil tajam di jalanan kota Buah-buah hari berduri Ombak yang mencemooh ku Puisi-puisi kerontang Bersua di tepian dermaga Retak jiwa, rapuh jasad nya Serapuh dermaga tua kota ku Puisi-puisi yang kerontang Ibarat dalam samudra Jauh di arung dan palungan Siapa yang dapat menduga asa nya Puisi-puisi yang kerontang Berlapis-lapis hari ia lewati Berlaksa-laksa waktu ia jalani Siapa yang dapat menjawab cita nya Puisi-puisi yang kerontang Malam nya bersama laut dan rerumputan Senjanya bergulat terik dan cacian Siang nya bertarung perut keroncongan Dan..puisi-puisi yang kerontang Kemanakah sirna nya Nurani embun pagi..? ...