Puisi Yang Kerontang
Kerikil tajam di jalanan kota
Buah-buah hari berduri
Ombak yang mencemooh ku
Puisi-puisi kerontang
Bersua di tepian dermaga
Retak jiwa, rapuh jasad nya
Serapuh dermaga tua kota ku
Puisi-puisi yang kerontang
Ibarat dalam samudra
Jauh di arung dan palungan
Siapa yang dapat menduga asa nya
Puisi-puisi yang kerontang
Berlapis-lapis hari ia lewati
Berlaksa-laksa waktu ia jalani
Siapa yang dapat menjawab cita nya
Puisi-puisi yang kerontang
Malam nya bersama laut dan rerumputan
Senjanya bergulat terik dan cacian
Siang nya bertarung perut keroncongan
Dan..puisi-puisi yang kerontang
Kemanakah sirna nya
Nurani embun pagi..?
Yang dahulunya ramah...
Kini membakar hati...
Puisi-puisi yang kerontang
Menanti sajak dari pujangga pagi
Ahhh... Biarlah mengalir rasa
Karena nafas ini Milik Nya
Kiranya bahtera duka berlabuh
Menambat kaki-kaki kerdil ini
Dan berlayar menuju Aslan
Puisi-nya kerontang...
Ku kenal dia....
Dia teman masa kecil ku
Dia menuliskan berkat
Biarlah waktu ini berbicara
Kapan kah tersadai...
Puisi dan lagu- lagunya.
Senja yang tak pernah hilang
Puisi nya Kerontang....
10/Juni /2022
By : UbuQ...
Komentar