Postingan

Menampilkan postingan dari Januari 16, 2022

"Sare Dame atau Eksplorasi Budaya, tetap saja sama baiknya, jika digagas dengan mengakomodir kepentingan dasar, hidup dan keberlanjutan adat-istiadat itu sendiri", kata Yongki Warat, pemerhati budaya.

Gambar
Issu seksi Sare Dame kembali berganti nama sebagai Eksplorasi Budaya. Kendati berganti atau diganti nama, tetap saja menjadi buah bibir kalangan pemerhati budaya dan mungkin masyarakat adat Lembata pada umumnya. Kali ini penulis hendak mengulas pandangan seorang tokoh muda Lembata, Yonki Warat, yang juga turut menanggapi issu-issu dimaksud. Dalam pertemuan singkat di kediaman beliau, di Woloklaus, Lewoleba Barat, Yonki Warat menyatakan bahwa judul Sare Dame ataupun Eksplor Budaya, semestinya dipandang baik adanya, jika terdesain demi kelestarian kehidupan adat, mulai dari kebutuhan dasar gerakan dan tindakan kongkrit yang "meng-hidup-kan".  Dalam hal ini, ivent yang akan digelar pada tanggal 7 Maret mendatang di Hari Otonomi Lembata, semestinya bukan semata sebuah pergelaran demonstrasi ritual adat, tetapi lebih pada planing pasti sebagai gerakan berkelanjutan, dalam pelestarian lingkungan hidup dan keberlanjutan tatanan luhur kehidupan komunitas adat.  Pandangan