Postingan

Menampilkan postingan dari Januari 2, 2022

SARE DAME, EDUKASI DAN MANIPULASI

Gambar
Debat kusir tentang konsep Sare Dame, semakin menjurus pada simpul-simpul cerah.  Pemda Lembata telahpun mengklarifikasi beberapa hal yang diperdebatkan publik Lembata. Demikian pula melalui Webinar atau meeting zoom baru-baru ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata, mempresentasekan agenda-agenda yang telah dicanangkan untuk mengisi puncak pergelaran tanggal 7 Maret mendatang.  Istilah Sare Dame ini, memang sengaja diangkat sebagai tema umum untuk memperingati hari lahirnya gagasan otonomi Lembata, yang jatuh pada tanggal 7 Maret nanti.  Ada beberapa hal yang carut, jika menyimak keterangan pers Bupati Lembata dan Dinas pelaksana kegiatan. Sebagaimana ditulis #viva timur# 4 Januari 2022, Bupati Lembata menyatakan, Sare Dame, justru hanya sebatas Tema, dan tidak ada ritual semestinya, karena ianya hanya bisa dilakukan oleh pihak-pihak yang memiki kewenangan khusus di setiap kampung-adat. Sementara yang digelar pada 7 Maret mendatang, hanyalah demonstrasi ritual-

SARE DAME DAN KEYAKINAN EDANG WELA

Gambar
Menanggapi rumor yang seliweran, baik di dumay maupun dalam diskusi alam nyata hari ini, "sare dame" yang dicanangkan oleh Pemda Lembata, sepertinya membuahkan perdebatan publik.  Ada kalangan tertentu mengharapkan positif thinking. Mencoba mengarahkan cara pandang publik pada nilai baik yang mungkin sedang jadi tujuan Sare Dame.  Mungkin rekonsiliasi politik, rekonsiliasi manusia dengan alam, mungkin juga rekonsiliasi antar suku, golongan maupun individu.  Alhasil, konsep Sare Dame yang rencanya akan menelan belanja 2,5 miliyar ini, dipandang seakan pesta-pesta rakyat kebanyakan, atau festival-festival budaya biasanya.  Dilain pihak, ada gerakan berpikir masyarakat yang justru mempertanyakan rencana Sare Dame ini, dalam konteks yang membingungkan dan meragukan, jika dikaitkan dengan doktrin-doktrin adat istiadat.  Sebagaimana ulasan dalam pendapat tulisan saudara Yogi Making, yang menulis tentang Sera Dame dalam Kearifan tradisi Lewuhala, menggugah saya sebagai m