Senandung Senja kelabu #7/11/22#

                  Perindu Gerhana 
                      di tepian Lara
             (Memory; Senin/7/Nov/'22)
Renyai senja berisik
Jengkrik meratap sepi
Lembayung sirna perlahan
Wadas-wadas bisu, diam membeku
Di tepian bukit batu
Belokan jalan sepi
Semilir angin berbisik
Senja yang kelabu

Puing-puing belukar berubah rupa
Lalang dan rumput tersisa akar
Tumbuh pucuk dan kecambah
Di simbah renyai penghujung kemarau
Alunan ombak menerpa tebing itu
Derai gemerisik nya mencium pantai
Dan... Engkau tertidur pulas
Tenggelam dalam mimpi abadi

Tebing merenung kaku
Serangga rawa merajam perih
Tanjung membentang diam
Semerbak rerumputan menyapa
Tunggul-tunggul menatap pasrah
Arang-arang yang tertinggal
Kemarin kemarau membakar
Renyai senja terlambat tiba
Rintik hujan senja 
Sejuk dan damai

Lara membentang sunyi
Terukir di tepian asa
Lambaian ilalang basah
Lara menatap mendung 
Diselimuti kabut nan kelam
Renyai duka awal November
Pergi mu tanpa kata
Wajah lugu menatap purnama
Gerhana kian nyata
Perindu rembulan pulas selamanya
Bercerita kita di penghujung hari.  Sembari meneguk kopi pagi kita. Aroma dedaunan berbaur peluhmu. Ahh..kamu malas mandi ya.  "Tidak penting!" ....hhhhhh....
Mimpi mu menembus awan. Cita mu tak sejauh lemparan bocah.  "Aku hendak jadi diriku saja. Itu sudah cukup!"
Kemarin yang indah. Esok belum pasti ceria. Sementara malam kian panjang.  Pergimu menoreh selaksa luka dan duka. 
Penantian senja ku berubah ratap.  Sudah separuh jalan kau lalui.  Tak sempat ku raih jemarimu.  Engkau menulis di wadas dan batu jalanan.  
Lorong kian terjal.  Bocah- bocah menjerit.  Nyanyian kekasih jiwa.  Kidung para malaikat.  Dan senja ku kian larut.  Lembayung merangkak pergi. Sirna ditepian tanjung.  Kau ukir arca lara.  Duka membahana.  Dan jiwa ini remuk. 
Ahhh..untuk apa ku tulis lagi.  Mata mu tak mungkin menyimak. Ahhh..untuk siapa puisi dan sajak ini.  Semata terpahat di dinding waktu.  Akhirnya kita semua kembali. 
Di dinding waktu.
Dipelataran pagi
Di penghujung senja
Kembali mu ku rindu selalu
Biar waktu akan menceritakan
Ku abadikan di sini
Rembulan yang pergi
Memory; 7/Nov/'22.











Komentar

Postingan populer dari blog ini

#Senjayangberlari#

...DPRD Lembata, pesiar-pesiar menjelang akhir masa jabatan....