Potret Senja

Ruang kosong di tepi tasik, bergumam dan meringis. Binar mentari di ufuk waktu, redup meredam ombak. Namun kisah, kian terukir rancuh,  berantakan. Kulintang dari klintong gamelan, terkuping pasrah. "Senja yang hendak pergi"..ombak membisik syahdu..!

Arca-arca tinggal puing dan nama. Sampan nelayan diam membujur. Tenang, damai ditinggal ombak. Dan nelayan melangkah lunglai, kembali ke gubuk kumuhnya.  Disambut bocah-bocah yang saban hari memanggang punggungnya di pelataran lautnya.  Meski halamannya tak lagi ayu,. Sampah plastik dan bangkai pengganti bola dan mainan di bazar. 

Cinta selayang pandang.  Bertekuk di bawah khotbah dan wejangan.  Menelan bunyi-bunyian kosong dan melahap iming, janji dan mimpi.  "Dusta tak pernah mati"...sekilas bait pantun sang bocah..!
Laut ini kuburku. Lahatnya leluhur dan waktu. Dan semua cerita senja yang pergi.

Wanita berkulit gelap dan lebam terpanggang terik.  Menjerit di lorong-lorong kota. Memanggil helai kertas keringatan. Terselit, di balik lulunan sarung tua penyadap nira. Dan riaknya termamah obrolan ambisi dan ketamakan. "Aku hidup dalam mimpi dan hayalmu"..gumam sang ibu sembari tengkuknya menopang beratnya momar dan melus yang kian busuk. 

Kemarin yang pergi dihantar senja. Luka-luka bernanah, pada tapak kaki yang kian lenyap. Betis-betis telah renta, mengejar hayal dan mimpi-mimpi semu. Dan monster kesejahteraan berwujud buas. Bias-bias kehidupan tak membekas. Karena hutan dan padang bukan lagi surga. Hanya ada laut yang semakin asing. Birunya berganti kelam, karena langitnya tak lagi cerah. Atau terumbu bersalut sampah, berhias pecahan botol dan plastik. Anak kepiting merayap lemah. Punggung berdaki limbah dan najis....
Ah..pantai tak lagi bergirang. Pucat dan kelam berkilau najis-najis pengadai janji.

Cinta di ujung asa, bersama senja yang pergi. Yang ku nanti fajar mu, dan ku ulangi luka, karena esok pun senja akan pergi.  Ku abadikan saja, Cinta. Ku lukiskan saja janji-janji.. ku tulis di dada wanita ku..dan kembali ku baca kumal-kumal suriat ku.. 
"Senja selalu pergi"  bersama kisah dan waktu.. " Senja hanyalah kenangan"..

....... 1 Mei 2022.....
             *UbuQ*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#Senjayangberlari#

...DPRD Lembata, pesiar-pesiar menjelang akhir masa jabatan....