LIKA-LIKU SENJA
Lambaian awan jingga bergulung pasrah. Langit- yang membisu. Cebisan senja
tlah purna. Bias-bias duka sirna perlahan. Pergi bersama senja-ku. Di sini, di
tepian asa.
Buih-buih rindu yang lunglai. Sebentar nampak menari-nari. Bersama ombak
angin selatan. Dan, tinggal sekerat wadas. Diterpa, dirajam, di tepian
asa.
Ahhh.. Kalung-kalung sabda sang Maha
Wejangan meng-ngiang kuping ku lesu. Jauh selayang pandang. Nelayan bergulat
pasrah. Kais kehidupan kian jauh. Ke laut yang dalam.
Bertarung, antara niat dan gelombang. Kelumit hidup tersadai, di tepian
asa.
Rona-rona alam meringis. Rerumputan tunduk pasrah. Hanya belalang
dan kecoak, yang sesekali beringas lemah. Bumi sedang menuliskan. Betapa Sodom
menjelma. Gomora terbit lagi. Meski dalam kemasan berkilauan. Manusia memang
pelupa. Lupa akan Kasih Sang Maha. Jamahan Nya di sangkal. Dan...
Cecak Jurasik memamah ganas. Cacing dan anai terpanggang dan punah.
Tinggal arca-arca simbol kehancuran. Bumi berduka............
Di sudut-sudut karang dan wadas. Nama yang terlupakan. Diukir
sukma para perindu. Pergi mu bersama asa dan doa. Senja yang
Pergi.......
Aku pasrah, di jalan-jalan kian terjal. Melewati setapak yang penuh onak
dan duri. Aku hanya perindu papa......
Lika liku senja ku
Untaian doa-doa usang. Racik-racik kerontang savana. Debu-debu padang
pembantaian. Bias temaram senja.. Pulanglah.
Sempurnakan bait-bait duka ku. Poles arca Kasih ku. Bakal mawar
🌹berganti bakung. Bumi kian berduka. Tangis ku merajam tebing dan
karang. Kendati ombak tak lagi mendengarkan. Doa-doa usang ku. Tersadai di
tepian asa. Ku nantikan embun dan salju. Meski seketika lenyap di rebut
mentari. Ku raih sauh yang kandas. Dan biduk tak lagi karam. Lika liku
senja-ku.
Di tepian asa. Doa dan air mata. Di tepian asa. Senyum
kegetiran. Di tepian asa. Kidung dan senandung mu. Di tepian
asa. Senja dan bias-bias jingga. "Tunjukan jalan pulang ku.. "
Menyusur setapak bebatuan. Melewati armida-armida sepi. Lukisan kisah di
tebing dan wadas. Kau tetap bersama ku. Kendati tinggal arca-arca ❤
tua. Harum sukma mu kian hari menawan ku. Abadi di tepian
asa. Meski langit kan runtuh. Bumi bisa tenggelam. Engkau tetap
🌹ku. Yang mekar di kerontang nafas ku. Tetap bersemi di celah wadas
jalan ku.
Akhir kisah kelana papa. Penghujung canda perindu sepi. Dan
lantunan ombak laut selatan. Bertembung di wadas- wadas Kasih. Dan
buih-buih menghias pantai. Lika liku senja ku. Di tepian asa ku. Bakal
biduk berlabuh Kekal, bersama, di Pulau Abadi.
edisi; mei 2022.
Untuk mu.. Perindu sepi..
Komentar