Postingan

TAPAK KUDA DI WADAS GERSANG

Gambar
Tapak kuda membekas  Di lorong mu meliuk gersang Rona perkasa petarung itu Gagah di pelana tua  Kilas untaian kisah mu Merambah belantara ketertinggalan Dan Kau, meraih bintang itu Kendati gelegar meteor menyiksa      Kau tidak menulis di air      Kau tidak melukis pada angin      Meski kadang tertatih      Ukiran tapak kuda, menghias wadas dan bebatuan .. ..indah nian ........      Ibarat maestro pelipur      Kau racik aroma biola tua mu      Lahirkan angklung dan seruling      Pesona kembara papa Ahhh.. batu-batu itu bergetar Tebing-tebing berteriak Dan wadas-wadas meratap Maestro penenun Cinta Kau mawar di celah Wadas Kembali mu menoreh duka Tapak-tapak Kuda mu....     Meski alam membenam nama mu     Kendati langit ingkar asa mu     Batu wadas ini, jadi saksi     Tapak-tapak Kuda membekas  Slamat jalan maestro ku  Bait-bait puisiku  Batu karang ku  Kepak sayap merentas langit  Lambaian Kasih di Cakrawala  Dan Pergimu, dalam senyum kekal  Ku urutkan saja tapak

DEKLARASI WISATA BERBASIS MASYARAKAT, SERTIFIKAT KEPEMILIKAN LAHAN TERANCAM DICABUT(Mampir; 26 des 2020)

Gambar
Tanggal 26 Desember, sesungguhnya hari kedua yang dirayakan, setelah 25 Desember, Perayaan Pesta Natal bagi umat Katholik.  Namun hari ini sanggup dikorbankan, oleh masyarakat desa Mampir, kecamatan Buyasuri, menggantikan kegembiraan perayaan mereka dengan menghadiri agenda reses seorang putra tanah sendiri yang duduk dikursi Anggota DPRD Kab. Lembata, yang bertepatan dengan hari bahagia ini.  Digelar pada sore hari, di ruang aula SDK Biarwala, Gregorius Amo, anggota DPRD dari partai PKB, hadir menjenguk basis konstituennya, yang sebagian besar mendukung beliau, hingga sukses memenangkan satu kursi, dalam suksesi PEMILU Legislatif 2019.  Dihadapan, lebih kurang 200 orang warga yang hadir, beliau menggambarkan semua carut-marut polemik, dalam dinamika komunikasi kepentingan politik, yang sengaja kami sebut sebagai Dinamika politik Anggaran yang abal-abalan. Bagaimana tidak, perjuangan masyarakat Desa Mampir akan Ijin Oprrasional sekolah Menengah Pertama, yang dibangun secara

Lulun Loman Laman Laleng. Lepi' Letu' Leteng Ubeng

Gambar
Kedang (Edang) merupakan sebuah komunitas adat yang mendiami tanah adat(ulayat) Uyelewun.  Komunitas yang unik dan terbilang kecil populasinya ini, hidup secara turun-temurun disekeliling lereng gunung uyelewun (nama gunung ini mengabadikan nama leluhur Kedang, Uyo Lewun) dengan tanah adat yang dalam versi tutur-tutur sejarahnya, disebutkan dari Leur sape Suba, tubar bota ili lein deke' nala'.  Etnis adat yang menghuni ujung timur pulau Lembata ini, suatu ketika dulu, mengklaim batas wilayahnya hingga Nuha wu' ( Nuha nera) dekat Tapobaran Kec. Lebatukan. Hal ini  diperkuat dengan keberadaan desa Dikesare/Leulein yang pada zaman kekuasaan Rian Bara' Sarabiti masuk dalam klaim wilayah Kedang. Dan kemudian dalam penataan wilayah Kabupaten Lembata, Dikesare masuk dalam wilayah Kec. Lebatukan untuk kemudahan pelayanan kepemerintahan.. Menggali kembali sejarah peradaban komunitas Kedang, sangat panjang dan berjilid-jilid kalau ditulis. Penulis memilih judul diatas

UHE ARA NIKU NIWANG, DULI PALI UHE ARA(Wujud keIlahian yang menghidupkan)

Gambar
Merespon dinamika kehidupan berkomumitas yang semakin miskin akan Nilai. Terutama fenomena pergesekan kepentingan atas lahan hidup (tanah) dalam kehidupan etnis adat Kedang hari ini, penulis sengaja menggugah pandangan generasi Kedang hari ini, untuk coba merefleksi kembali nilai-nilai luhur warisan yang tentunya semakin digerus oleh pengaruh peradaban baru (luar).  Dari catatan-catatan perjalanan sebagai Aktivis pergerakan masyarakat adat, secara sengaja ataupun tidak sengaja, banyak catatan-catatan kearifan lokal Kedang yang sesungguhnya bernilai sepanjang zaman (tidak lapuk de' hujan, tak reput de' panas).  Untuk edisi ini, penulis sengaja mengangkat pemaknaan istilah Uhe atau Ara, dalam doktrin Keyakinan Wela (keyakinan lama Kedang).   UHE ARA NIKU NIWANG, IHIN WEREN MATAN MEAR, KEPA KIRE' WAHIN SARA, MOLE ERU' HA'I LONGO. ................. ........... .......... ......... ......... ........ Istilah kuno diatas menggambarkan keAgungan dan Kebesaran P